Jumat, 01 Oktober 2010

Belanja Ke Warung, bikin capek hati . * *

Kisah ini nyata ketika usiaku belum menanjak remaja, di sebuah warung tidak jauh dari rumah dimana aku tinggal kala itu .

==================================
Di rumah

Umi : Kaak, beli roy*o (menyebut merk bumbu penyedap masakan) sana satu, ceptan!, umi lagi masak sayur soalnya !, oh ya sekalian beli nesca*e original (menyebut merk kopi ternama) sama mentega..sana cepetan !

Aku : iye..iyee..

cuuiing ...capcus segera seperti kilat yang menyambar aku bergegas melangkahkan kaki ke warung An**a (menyebut nama warung)
============================
sesampainya di warung An**a
Disana ada penjual yang biasa melayani pembeli .
Seorang nenek2 yang memang maaf pendengarannya lumayan terganggu . Aku biasa memanggilnya EYANG AN**A
Aku : Beli ....beli ....beliii .....(sengaja aku sedikit memperkeras suara agar dia dengar)

beberapa detik menunggu, tidak ada jawaban .
Akhirnya aku hampiri masuk ke warungnya lebih dalam

ckckkckc ...ternyata benar !, seperti kebiasannya, si eyang lagi asyik tidur sambil sesekali terdengar dengkuran dari tenggorokannya yang keluar lewat mulut di kursi bambu panjangnya .

ok, Aku coba lebih memperkeras suara

Aku : Beeeeliiiiiiiiiiiiiiiiiii ....beliiiiiiiiiiiiiiiiiiii .....beeeeeeeeeliiiiiiiiiii .....!!!

Eyang An**a : "khooook ..khoook ...."
(ternyata yang aku dapatkan hanya dengkurannya)

Untuk terakhir kali aku lebih perkeras suara seperti "toa", kalau sampai gak dengar juga, go home!

Aku : Beeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeelliiiii ...Belliiiii ..Beliii ....Beli donk eyang an**a !!!!!!!!!!!
(maklum karena dulu masih kecil, jadi masih belum paham arti sopan santun)
hihiihi ...maafkan yak ! :P

=============================================
beberapa menit kemudian
Ku dengar kursi bambu panjangnya mengeluarkan suara pletak pletik tanda bergoyangnya si kursi tersebut

hooo ...akhirnya !!

tapi ternyata ....si eyang malah ngebalik posisi badannya tidur !
jiiiiiiiiiaaaaaaaaaaaaahh ...GUBRAK !!!!!

terpaksa, aku senggol sedikit tangannya agar ia melihatku
"eyang, beli roy*o donk"
Eyang : hah?!, apa?!, mau beli apa?! (dg muka yg agak kaget melihatku, emang aku setan apa?!)
==========================================
hoosh ..hosh ..hosh !!
akhirnya si eyang bangun juga dari peradaban mimpinya ...

Aku : beli roy*o donk yang satu . (kembali aku pelankan suaraku)

Eyang : beli apa ?!

Aku : Roy*o satu

Eyang : yang besar apa yang kecil ??

yang besar apa yg kecil?!, perasaan ro*o bentuknya dari dulu begitu2 aja, gumamku dalam hati.
akhirnya untuk mempercepat waktu, aku jawab , "yang sedang aja deh" (dg alis merengut karena bingung)
eyangpun langsung masuk kedalam rumah

zzzzzz ....zzzzzz......rasanya lama betul menunggu itu, semenit disini berasa sehari .

===================================
ooh ..akhirnya batang hidungnya muncul di depanku .(bahagia berbinar2 karena tumben tak butuh waktu lama meyakinkannya kalau yang kubeli itu adalah roy*o)

tiba2 ia menyodorkan sebuah barang ke arahku .
Eyang : ini, tiga ribu


JENG ..JENG..JENG.....

Aku : hah, APAAN, ???!!!,
loh kok KOYO ?!! (dg nada kesal, karena ya bagaimana tidak kesal, yg ia sodorkan bukannya roy*o, malah salep berbetuk hansaplast yaitu KOYO !)
wah bener bener nih ...(gumamku dalm hati )

Eyang : Iya, ini koyo, tadi bilang beli koyo kan ??

Aku : Beli roy*o eyaaang ....bukan koyo

Eyang : Lah, iya ini koyo ..gimana sih kamu?! (lah, malah ia yang balik marah padaku)

ckckckkc ..GUBRAAK !!!, rasanya aku ingin jatoh berguling saja dg mata klewer klewer seperti di kartun2

Aku : Beli roy*o eyaaangg ...mecin buat masak sayur itu loh

Eyang : Lah, bilang donk dari tadi !, tadi bilangnya yang sedang aja, mank ada royco bentuknya sedang?!!

Jiiiiaaaaaaaaaaahhhhhh ......Berasa ketimpa tangga 5 meter aku . ~_~

Sekarang siapa yg pintar ya?!, aku atau eyang sih??!
ckkckc ...

Lanjut ke belanjaan ke dua, yaitu mentega . Alhamdulillah, tidak ada masalah di bagian ini .

Go ke belanjaan ke tiga, yaitu nesca*e original .

Aku :aku beli nesca*fe original satu yang

Tapi lagi2 ..edan nya keluar ..

Eyang : semua ada rasanya, gak ada yg original

Aku : itu, yang itu yang (sambil menunjuk ke arah nesca*e yang digantung di salah satu sudut tembok warung)

Eyang : ini mah kopi, bukan original !!

aku hanya terdiam membisu sambil memberi total biaya belanjaan yg aku beli .



itulah sepenggal kisah ku yang tak kan pernah terlupakan . Jarang2 ada penjual seperti itu , ya toh?! Hm ...tapi sekarang kenangan itu hanyalah tinggal sebuah kenangan yang masih menempati posisi di sebuah ruang memoryku .

ini hanya refreshing sejenak .
Afwan jiddan, kalau ada kata2 dari saya yang kurang berkenan .



0 komentar:

Posting Komentar

sok mangga atuh di isi komentarnya ..
hatur nuwun ...

 
;