Jumat, 01 Oktober 2010

==Nelangsa hati==

By : Annisa Rahmah

Saat air mata kian membasahi relung relung jiwa
seakan pelupuk mata tak mungkin lagi bisa membendungnya
Tangis yang membelenggu sebuah pengharapan
Dan menjadi seonggok cindera mata pengobat luka

Letih membalut semua asa yang terperangkap
Mencari tebing tebing pertahanan
Resah kian menghujat batin yang tersingkap
Dan ia menjawab , "hey dirimu cantik nian"

Sesal melambai kala diri kian kotor
Kecewa makin lama kian berbunga
Aku menatap cermin yang seakan menungguku sadari tadi
"Hey cermin lihat diriku, binatang jalang itupun meraku lagi!"

Cermin itu berkata
wahai wajah yang sendu akan hari penantian
Dirimu cantik nian secantik telaga yang indahnya terus mempesona
Berjalanlah, dan lanjutkan perjuanganmu sampai ke titik keabadian
Biarkan bisik bisik penging bergeliyat di telingamu

Lanjutkan, singgasana masih menunggu raga yang terpatri dalam eloknya senja
Berjalanlah, dan dia akan menghampirimu dengan berlari
Berlarilah, dan dia akan menghamprimu dengan sekejap saja
Siarkan mata mu dan tataplah kau ada disana dengan berdiri















0 komentar:

Posting Komentar

sok mangga atuh di isi komentarnya ..
hatur nuwun ...

 
;