Selasa, 22 November 2011 1 komentar

Melamar Anak Bill Gates "Kekuatan Negosiasi"


Ayah : "Anakku, aku ingin kamu menikah dengan wanita pilihan Ayah!"
Anak : "Maaf, Ayah! Aku hanya akan menikah dengan wanita pilihanku sendiri."
Ayah : "Tapi, Anakku, Wanita ini adalah anaknya Bill Gates..."
Anak : "Ah, Serius, Yah? Kalo gitu, Ok, deh!" 

Hari berikutnya, Sang ayah mendekati Bill Gates 

Ayah : "Saya telah memilihkan calon suami untuk anakmu..."
Bill Gates : "Tapi, anakku masih terlalu muda untuk menikah sekarang."
Ayah : "Weits, tunggu dulu. Calon yang aku pilihkan ini adalah Vice President (VP) dari Bank     Dunia."
Bill Gates : "Ah, Serius Lo?? Kalo gitu, Ok, deh!" 

Akhirnya Sang Ayah mendekati President Bank Dunia 

Ayah : "Saya memiliki seorang anak muda yang bisa dijadikan Vice President (VP) untuk kamu."
Presiden : "Oh, maaf, saya sudah memiliki banyak calon VP untuk itu."
Ayah : "Tapi kamu tidak tau, kan, Anak laki-laki ini adalah menantunya Bill Gates."
Presiden : "Ah, Serius Lo??? Kalo gitu, Ok, deh!"
0 komentar

Dibalik Gitar Butut

 Oleh : Annisa Rahmah



Jakarta – “Ngamen itu menyenangkan”, ujar seorang pengamen cilik kepadaku, Sabtu (1/10/2011) Malam di sebuah pinggiran kota Jakarta. Baru kali ini aku merasakan berinteraksi aktif dengan salah satu “musisi pinggiran” Jakarta tersebut.

Abu Abdillah, siswa kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan swasta di Jakarta itu tetap melanjutkan sekolah dari sekian banyak pengamen lain yang mengambil jalan Drop Out. Alasan klasik ketika kebanyakan pengamen ditanya mengapa mengambil profesi sebagai pengamen adalah mencari keuntungan rupiah semata. Akan tetapi alasan ia tidak hanya itu, melainkan juga mengasah bakat yang terpendam .

“Kenapa sih kamu gak ambil profesi sebagai loper koran atau semir sepatu saja seperti kebanyakan bocah-bocah yang lain, kan lebih besar penghasilannya?” tanyaku iseng

“Gak kak, soalnya jadi pengamen karena aku punya keahlian main gitar“ Ujarnya meyakinkan sambil sesekali menunjukkan gitar butut miliknya sembari tersenyum lebar.

Anak sulung dari dua bersaudara ini terbilang pengamen yang langka. Di saat kemiskinan menjadi bomerang bagi hidupnya, ia masih bisa berprestasi. Siswa jurusan otomotif ini mendapat peringkat 5 besar di kelasnya. Amazing. Membagi waktu antara mengamen dengan pendidikan tidaklah mudah. Ia harus berkutat mencari seribu alasan agar malam hari ia bisa keluar untuk mengamen.

Ayah nya yang sehari-hari bekerja sebagai pengantar galon tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya secara maksimal. Belum lagi ibunya yang hanya sementara ditugaskan menjadi penjaga anak orang, terbilang sangat minim pendapatannya. Sehingga naluri sebagai anak sulung harus ia gulirkan. Pagi membantu ibunya, siang sekolah, dan  malam harinya mengamen tanpa sepengetahuan ke dua orang tuanya.  Rupiah demi rupiah ia kumpulkan untuk sekedar ongkos dan makan.

Jadi seorang pengamen tidak menyurutkan langkahnya untuk terus mencari beasiswa pendidikan. Kini proses beasiswa itu sedang diseleksi. Pemerintah seharusnya bertindak aktif dalam menyikapi hal ini. Bahwasanya kesejahteraan rakyat lagi-lagi menjadi prioritas utama bagi pemerintah, termasuk musisi jalanan metropolitan alias pengamen berhak mendapat perlindungan seperti pangan, papan, tindak asusila dan pelecehan seksual.
Bahkan saya juga menyenggol soal pergaulan bebas, seperti merokok, narkoba, miras yang pada dasarnya menjadi pemandangan habit kelas “ekonomi”, namun Abu berujar dengan ekspresi muka dan nada bicara yang bijak, “Insya Allah kak, do’akan semoga aku gak terjerumus kesitu supaya aku terus berprestasi sambil bawa gitar ini! “
0 komentar

PenTas SeNi : Pendidikan Menetaskan Kesenjangan Ekonomi

PenTas SeNi : Pendidikan Menetaskan Kesenjangan Ekonomi
(Oleh : Annisa Rahmah dept. Kastrad KAMMI UNJ)
“Kitong sudah dapat Otsus dengan dana yang banyak dari Pemerintah Indonesia karena kitong orang Papua minta Merdeka, tapi selama ini saya lihat kitong orang Papua yang ada di kota masih tetap susah hidup. Tidak tahu lagi dengan dong yang ada di kampung-kampung. Saya heran skali, uang yang banyak-banyak itu lari kemana kah..?”  ,  ungkap seorang pria Papua paruh baya yang kesal setelah membaca judul berita yang dimuat salah satu koran lokal di Jayapura. (1) 

Reformasi . Sungguh layaknya genderang yang tak pernah habis-habisnya di suarakan. Dielu-elukan, bahkan dijadikan kunci sogokan bagi rakyat awam. Faktanya, reformasi itu tidak sepenuhnya berjalan. Salah satu nya kepada pendidikan. Menurut Drs. Nur Kolis, MM,   reformasi kebijakan pendidikan adalah upaya perbaikan dalam tataran konsep pendidikan, perundang-undangan, peraturan dan pelaksanaan pendidikan serta menghilangkan praktik-praktik pendidikan di masa lalu yang tidak sesuai atau kurang baik sehingga segala aspek pendidikan di masa mendatang menjadi lebih baik.
Pendidikan yang seharusnya bertujuan untuk mencerdaskan bangsa, meningkatkan intelektualitas dan moral, nyatanya hal itu tidak berhasil diperjuangkan oleh pemerintah. Masih banyak rakyat jelata yang tidak bisa mengecap indahnya pendidikan bersama rekan-rekannya. Masih banyak rakyat yang belajar ditempat yang tidak memungkinkan (layak). Permasalahan ini sungguh harus secepatnya ditangani.

Problem-problem pendidikan kita semakin kompleks dan semakin sarat dengan tantangan. Kebijakan dan program-program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, nampak tidak memberi jawaban solutif terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan yang berkembang. Dibutuhkan suatu reformasi pendidikan untuk dapat memperbaharui semua system pendidikan dan peranannya terhadap pembangunan bangsa ini. Waktu yang diperlukan tidaklah singkat. Tapi sesuatu yang aneh manakala media tidak mempublikasikan permasalahan ini, yang seharusnya bisa dituntaskan bersama-sama, justru para petinggi Negara sengaja mengalihkan perhatian kepada isu yang bukan menjadi “headline news” yang pada akhirnya membuat ke euphoria an masyarakat pada sesuatu yang tidak penting. 
Kesenjangan Ekonomi pun bermain disini. Pendidikan sampai tingkatan tertinggi ( S3) lebih banyak ada digenggaman masyarakat high class. Pemerintah tidak secara tegas memproklamirkan adanya beasiswa yang merata dan tidak sepenuhnya mengusahakan. Masih banyak terjadi ketimpangan, terutama kesetaraan pendidikan antara Indonesia bagian barat dengan timur. Pengembangan pendidikan di Indonesia bagian barat bisa dikatakan cukup lebih baik, sedangkan di timur masih jauh tertinggal padahal anggaran pendidikan dr APBN sudah naik sampai 20%.  Jadi, sudah tugas kita sebagai masyarakat yang peduli akan kesejahteraan rakyat, yang mencita-citakan Bangsa Indonesia sebagai aset berharga dalam bidang pendidikan sehingga Intelektualitas Negara ini pun disegani di kancah Dunia. Waw, its Outstanding !
Kepiluan masyarakat di tahun ini sudah seharusnya bisa memberangkatkan akses jaminan peningkatan kualitas hidup masyarakat, seperti mendapatkan pendidikan ilmiah, demokratis, dan murah dibuka lebar-lebar. Oleh karenanya, hal itu tidak lagi menjadi Keluhan bagi para orang tua yang menginginkan anaknya dapat meraih pendidikan hingga perguruan tinggi dengan biaya minim bahkan gratis. 
Kesenjangan Ekonomi harus segera dituntaskan seiring dengan dana yang mengucur banyak untuk kesehjateraan rakyat bukan bermewah-mewahan saat rakyat berteriak “Mana hak kami?!” dan tinggal menunggu bom waktu yang akan meledak tiba-tiba tanpa arah. 
Diperlukan suatu strategi pendidikan untuk membuat program pendidikan merata di seluruh tanah air, seperti :
1. Penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia
2. Pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan kembali pada masyarakat sebagai sumber daya utama juga pengguna hasil pendidikan itu sendiri.
3. Pendidikan dilakukan secara transparan dan demokratis tanpa mengurangi mutu pendidikan
4. Penyelenggaraan pendidikan yang efisien
5. Otonomi Sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, seperti yang dikatakan Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional, “Akan ada pembagian pengelolan kurikulum mata pelajaran antara pusat dengan daerah," (2)







Senin, 21 November 2011 0 komentar

~Halusinasi Puasa~


Menurut Fortinash pada tahun 1995, halusinasi adalah ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus yang ada sesuai yang diterima oleh panca indera yang ada.
Halusinasi adalah persepsi sensoris yang salah atau persepsi eksternal yang tidak realita atau tidak ada (Sheila L Videbeck, 2000).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola rangsang yang mendekat (baik yang dimulai secara eksternal maupun internal) disertai dengan respon yang berkurang dibesar-besarkan, distorsi atau kerusakan rangsang tertentu (Towsend, 1998).
Itu tadi pengertian-pengertian mengenai halusinasi dan berikut ini halusinasi yang terjadi ketikan menjalani puasa. (bukan kisah nyata) 
Guru : "Udin,100x10 berapa ?"
Udin : "Serabi, pak"  
Guru : Seribu udiiiin! 
Udin : "Maap pak, laper.." 

Guru :"Udin, proses meletusnya gunung dipengaruhi oleh?" 
Udin : "Kerak telor, bu."
Guru : "Kerak bumi, diin!!!" 

Aa : "Neng kenapa sih cuek sama Aa?"  
Si eneng : "Neng benci Aa! Aa sudah mendoan!"  
Aa :"Mendua maksudnya?"
Si eneng :"Bodo!"

Emak : "Din, emak mau nyapu gudang, ambilin sapu butut gih!"  
Udin : "Demi apa emak masak sop buntut??|  
Emak : "UDIIIN!!" 

Kakak Udin : "Din, ambilkan buku dong"  
Udin : "hah? duku? "  
Kaka Udin : "Ngajak berantem nih bocah" 
Udin : "hah? sayur asem?" 

Penulis : "Halusinasi orang ketika berpuasa memang ternyata bisa bikin ketawa terpingkal-pingkal akibatnya laper"  
Pembaca : "hah? mana...lempernya"

Pembaca : "Orang yang bikin humor ini dah pada koplaaak semua!!"  
Penulis : "Hah kolak?" 
@%#!##$!^$#^$&^$^$*%&*~#%#^% 
 
0 komentar

Mengapa Aku mencintai KAMMI


Oleh : Inggar Saputra
Apa itu cinta dan mengapa ada cinta?Seorang pemikir Islam, Ibnu Qayyim menyebutkan cinta dalam banyak variasi. Baginya, cinta adalah al-mahabbah (kasih sayang), al alaqah (segumpal darah), al-hawa (nafsu, keinginan) dan ash-shabwah (kerinduan). Menjadi pertanyaan penting, mengapa aku mencintai KAMMI?

Bayi itu, KAMMI!!! 

Aku mengenalnya sebagai bayi dewasa. Dilahirkan dalam iklim reformasi 1998. Ketika itu, sang bayi muncul dalam pelukang hangat tarbiyah. Dia pelan, tapi pasti merangkak bersama jutaan masaa. Rapat akbar mahasiswa (KAMMI) dan rakyat dihadiri 20.000 orang. Pengamat politik dibungkam. Bingung mengapa ada sebuah gerakan massa yang berani menggelar agenda besar menurunkan Soeharto. Sosok penguasa Orde baru yang ditakuti.

Kecil tapi pedas, bagaikana cabai rawit. KAMMI mulai beraksi beda. Kritik kepada pemerintah disampaikan cerdas dan solutif. Tahun 1998, KAMMI merespons situasi politik dengan kompromistis. Habibie harus turun dengan cara kontitusional. Masuk tahun 2001, Gus Dur dipaksa KAMMI juga turun tahta karena tersandung kasus Bulogate dan Bruneigate. Mega berkuasa, sayang umurnya tak panjang. Akibat kebijakan tidak pro rakyat, KAMMI bersama gerakan lain menurunkan Mega.

Carilah, alasan mencintai KAMMI
Itu sedikit berita dari KAMMI. Mengapa aku mencintai KAMMI. Sungguh rasanya sulit memungkiri, ukhuwah alasan pertama. Bersama barisan KAMMI, ada kental nilai persaudaraan sebagai watak muamalah KAMMI. Ketika bertemu, mudah kita mengucapkan “Aku mencintaimu karena Allah SWT”. Pertemuan bersama saudara seiman selalu dirindukan. Pengajian pekanan, selalu menarik diperbincangkan. Karena, kader KAMMI meyakini “ ukhuwah bukan drama satu babak”. 


Ketika momentum aksi juga tidak terlupakan. Semangat anak muda tertularkan dalam medan menolak kezaliman. Teriakan orasi, debu jalanan membasuh muka, mobil sound, gebukan polisi, kibaran bendera adalah warna – warni aksi. Semua dibingkai satu semangat, semangat perlawanan yang dibalut berfikir kritis dan alasan rasional. Ada kisah sedih, ditangkap polisi. Ada kisah senang, merasakan aksi pertama kali. Semua indah untuk dikenang di masa mendatang. 


Anda mencintai aksara? KAMMI bisa berfungsi wadah tepat menuangkan kata. Di medan dakwah KAMMI, ratusan penulis berkumpul. Mereka menuangkan gagasan untuk perbaikan Indonesia mendatang. Kata demi kata menghiasi media massa lokal dan nasional. Nilai kebanggaan sulit dihilangkan ketika membuat press release, news dan menyebarkan gagasan “Muslim Negarawan”. 


Sunnatullah kehidupan, ada kegagalan dan keberhasilan. Ada ujian kenikmatan dan duka. Allah SWT menguji KAMMI dengan terbakarnya sekretariat. Cobaan yang berat, mundurkah pejuang KAMMI? Tidak. Peristiwa itu ternyata makin menebalkan ukhuwah. Sebab kolektivitas terkonstruksi dalam jalinan syahdu bertajuk “ drama kebersamaan dan kesabaran”

Kata orang, kader KAMMI ekslusif, benarkah? Fakta mengatakan, KAMMI turun ke lapangan ketika beberapa waktu lalu kebakaran di Rawamangun. Kader KAMMI, tanpa dibayar keliling kampus mengumpulkan “saweran” gempa Jogja. Masyarakat sekitar rawamangun pernah merasakan nikmat pengobatan gratis tahun 2006. Tanyakan mana pengertian ekslusif?
Masalah cinta itu selera. Bukan seperti persoalan perut yang lapar. Dia membutuhkan hati. Butuh pilihan cerdas. Ketika sudah cinta, percayalah “hidup terasa indah” seperti Cinta Muhammad SAW kepada Khadijah ra. Bagaikan kisah syahdu, Ali melakoni drama kehidupan bersama Fatimah. Seindah suka dan duka Salman Al Farisi mencari kebenaran akan siapa Tuhannya. Dan semerdu Abu Bakar yang memilih diam, menahan sakitnya akibat tersengat binatang racun demi menyelamatkan nyawa Muhammad SAW.
              

Mengepa cinta itu pilihan. Sebab siapa sangka, ada yang menemukan belahan hatinya di medan dakwah KAMMI tercinta. Siapa dia? Tanyalah pada penulisnya.





Sabtu, 19 November 2011 2 komentar

SD Berbasis IT tempat penitipan anak ?


SD/SMP IT Tempat penitipan anak
Oleh : Annisa Rahmah


“Masya Allah pak, jadi anak saya tidak pernah masuk sekolah lagi?!”
ujar seorang orang tua murid yang sebut saja namanya, Fakhi kepada Kepala Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu(SMPIT) di bilangan kota Bekasi Barat tepatnya satu bulan yang lalu. Fakhi yang setiap pagi selalu memakai seragam dan pamit kepada orang tuanya untuk bersekolah, ternyata usut punya usut anak seorang pengusaha ini, tidak pernah masuk sekolah lagi semenjak satu bulan terakhir, bahkan ia kerap kali bolos tanpa alasan yang jelas.

Sontak, kedua orangtuanya pun shock mendengar kabar tersebut. Orang tua ini  berharap ketika anaknya sudah bersekolah di SDIT, maka segalanya terkontrol. Jadi tidak perlu repot-repot lagi mengontrolnya di rumah. Tidak sedikit orang tua lain pun yang berujar demikian.  Anggapan demikian menurut Kepala sekolah salah besar. Memang sistem pengajar di SD/pun SMPIT berbeda dengan Sekolah Dasar/Negeri lain. SD/SMP IT menerapkan sistem belajar 8 jam dengan modul Islam lainnya, seperti tahfidz dan Bahasa Arab. “Sekolah berbasis IT ( Islam terpadu) ini bukanlah tempat penitipan anak, melainkan guru semaksimal mungkin memberikan arahan pendidikan dan agama yang baik kepada si murid. “ Ujar salah seorang guru Matematika SDIT yang bertempat di Bilangan Bekasi Barat.

 Fakhi adalah satu kasus dari banyaknya kasus yang mendera murid lainnya. Seperti kasus pencurian yang dilakukan murid kelas 6 SDIT yang bertempat di Kota Bekasi Barat. Sebut saja namanya Isnah.Ia kerap kali mencuri uang Guru dan teman-temannya. Sampai suatu ketika, salah seorang guru yang menaruh tasnya di UKS (Unit kesehatan Sekolah) pada Senin ( 26/9/2011) siang kehilangan uang sebesar ratusan ribu rupiah. Guru yang juga menjabat sebagai penjaga UKS ini curiga kepada Isnah yang sering kali mengunjungi UKS sendirian. Isnah pun di interogasi oleh Semua Guru beserta kepala Sekolah. Singkat cerita, Isnah pun mengakui perbuatannya, bahkan tidak  hanya uang guru yang ia “embat”, akan tetapi teman-temannya juga menjadi ladang untuk  mengeruk rupiah demi rupiah untuk sekedar jajan.

Anak adalah aset bagi orang tua. Sudah kewajiban Orang tua untuk menyekolahkan anak hingga mengenyam pendidikan Sarjana, (red : jika mampu), minimal sistem belajar 9 tahun terpenuhi bagi anak. Tapi, sekali lagi, fungsi Orang tua adalah mengontrol anak-anaknya, memberinya kasih sayang yang lebih ketika di rumah. Itulah faktor Utama supaya anak berkembang dengan baik.


0 komentar

This feeling ...

Sunday, 2011/9/18
Created by : Annisa Rahmah
Bismillah

To You ....

As if you hear my whisper
What must I say how much I keep my heart to you
So strong..
This feeling cant stop  to direct explain about you
So soft ..

As if you hear my shout
I’ll try to forget something makes me mixed
To begin in bloom
I want forget the way ever call me to let down in your heart
And let me go from something make it direct continue
Because I cant to express ones meaning

As if you hear my whisper
What must I say how much I keep my heart to you
So strong..
This feeling cant stop  to direct explain about you
So soft ..

Its a new story ..
A new heart
I dont know why its can to be fact
I Just wanna plant so deep in every couplet my du’a
Lets giving me a hope on this feeling wasnt mastering
Is it Fact or a blossom of dreams no more that

As if you hear my whisper
What must I say how much I keep my heart to you
So strong..
This feeling cant stop  to direct explain about you
So soft ..

As if you realize
On an anxious
Hope the shining mahar to wrap me in that day
On The days cover us in mercyfull from Allah

As if you hear my whisper
What must I say how much I keep my heart to you
So strong..
This feeling cant stop  to direct explain about you
So soft ..



0 komentar

Keagungan Osama bin Laden dalam Puisi Anis Matta

"Surat Untuk Osama"

Osama,
Kamu tidak pernah bilang padaku
Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon
Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang
Jadi aku memilih percaya
Pada cinta yang terpancar
Di balik keteduhan matamu
Pada semangat pembelaan yang tersimpan
Di balik lebat janggutmu.

Osama,
Kamulah yang mengajar
Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara
Maka mereka berteriak.

Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,
Di ladang jiwa orang-orang penakut
Maka mereka melawan.

Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,
Di renung kalbu orang-orang tertindas
Maka mereka berjuang.

Kamulah yang mengobarkan harapan di langit
Hati orang-orang terjaga
Maka mereka memberontak.

Osama...
Kamulah yang mengunci mulut bangsa-bangsa adidaya,
Supaya mereka terdiam
Maka mereka hanya bisa mengamuk.

Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan
Dari jidat bangsa-bangsa arogan
Maka mereka terbungkam.

Kamulah yang merampas rasa aman
Dari jiwa bangsa-bangsa tirani
Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.

Kamulah yang merenggut selera hidup
Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu
Maka mereka tak lagi menikmati hidup.

Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita nyanyikan lagu kemenangan
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang telah menemukan kehidupannya.

Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita senandungkan lagu keabadian
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang merindukan taman surga.







"Jawaban Osama"
 
Saudaraku,
Surat ini sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari
Dan menikmati sunset di sore hari
Aku juga masih mengendalikan bisnis
Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah
Dari balik gua-gua Afghanistan.

Tenanglah saudaraku,
Karena jadwal kematianku
Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.

Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah
Aku senang kalian mulai berani berbicara
Aku suka kalian sudah bisa bikin Bush marah-marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Aku terharu kalian miskin-miskin tapi mau nyumbang...
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
Tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.

Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu
Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.

Kamu tahu nggak,
Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku
Kata mereka ternyata karena aku lucu
Bocah-bocah Afghan juga senang padaku
Kata mereka karena aku bawa mainan
Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka
Para pemulung Afghanistan juga suka padaku
Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu
Bisa jadi besi tua yang laris.

Orang-orang Amerika itu terlalu serius
Padahal kita cuma sedang bermain di halaman surga.

Saudaraku,
Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku,
Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso
Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini
Aku akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku hanya mau investasi di negerimu.

sumber : www.voa-islam.com
Minggu, 30 Oktober 2011 0 komentar

Rasa Baru

kapan rasa ini menjadi realita
saat godaan itu makin mempermainkan imanku
ooh ...jatuh tersandar dalam tumpukan benih-benih yang semu
buat aku jadi buta !
buta karena tak bisa melihat pancaran nur Nya

aku ini lemah ..
dan syaitan makin bersigap merebut kesucian tauhid ku
tauhid yang aku susun menjadi sebuah kecintaan
yang sudah lama aku nantikan
tapi mereka ingin merebut cintaku !
ya mereka itu iblis bertopeng ahlul khoir!
hingga aku jatuh !
terhempas !!!
terlempar !!

kisah sedih saat iman dipertaruhkan demi sebuah nafsu
yang buat ku jadi koid !
Ya Allah ....terima taubatku
aku ingin menjadi permaisuri sholihah
yang mengharap cinta sang pangeran sholih dalam rangkulan ukhuwahMu
Jumat, 25 Februari 2011 0 komentar

New Spirit

PERKASA itu ...

         Bukan bicara otot

Bukan juga bertajam lidah


tapi, PERKASA itu ...

      "PERTAHANKAN KARISMA fii SABILILLAH"


SETIA itu ....

         Bukan asat usut hawa nafsu

Bukan juga pemanis teori kasih sayang


tapi, SETIA itu ..

    "SEMANGAT TIADA AKHIR !!!!"


Masa lalu adalah guru,
         Masa depan adalah HARAPAN !


Mimpi--->Kejar------>Raih------>Sukses----->Berkah------->Pertahankan------->SURGA




Salam Semangat ^_^ ,


_Annisa Rahmah_
 
;